Peta

Mengajarkanku membaca dunia

Japan

Negara dengan segala budayanya yang memikat mata,

Francais

Eropa yang penuh pesona, Prancis adalah salah satunya.

London

Pesona lain dari Eropa, kerajaan yang tak pernah tertidur..

Barcelona

Bukan hanya sebuah kota yang penuh cerita, namun menyimpan kekuatan didalamnya,

Saturday, May 18, 2013

BANGKU


Hari ini aku duduk di belakang bangkumu. Di sela-sela penjelasan dari guru aku mulai termangu. Dan mulai kualihkan pandanganku kearahmu. Kuperhatikan setiap kata yang keluar dari mulutmu. Seiring berjalannya waktu, sejak hari pertama aku mengenalmu. Sejak pertama kau menyapaku di lorong sekolah di kala hujan sore itu sampai mawar ini mulai merekah di hatiku. Sebuah lagu ternyanyikan di seantero sekolah membuatku menutup buku, namun masih tetap terpaku di bangku itu. Mengamati setiap mereka yang sudah berlalu menyisakan aku, kamu dan bangku.
“Tidakkah kau ingin beranjak dari bangku-mu ?”.
Hanya kubalas dengan senyumku, lalu kami sepakat meninggalkan bangku-bangku itu dan menuju ke depan pintu. Namun ternyata hujan segera menyerbu tanah-tanah berdebu, membuat kami ikut terpaku di depan pintu.
”Nathan, inget nggak waktu pertama kali masuk kelas ini, saat kamu manyapaku di lorong ini  dikala hujan sore itu ?”.  
” Aku pernah menyukaimu lho than”, tawa mirisku segera menyertai ucapanku.
“ Selamat ulang tahun Nad “, Nathan menyodorkan bingkisan berwarna biru yang nyatanya adalah warna favoritku .
Kubuka bingkisan itu, bingkisan berisi chocolate ball dan sebuah kartu berwarna biru.
 “ Maaf nad aku pernah menyukaimu. Dan maaf Hanya itu”, begitu bacaan kartu itu.
“ Sama-sama than, thanks chocolate ball-nya”, begitu jawabku.

KEMARIN DAN HARI INI


Semua tak akan pernah sama lagi, antara kemarin dan hari ini. Kemarin, kita masih bisa melangkahkan kaki ini bersama. Kemarin, kita masih menertawai tingkah konyolmu. Kemarin, kita masih bisa saling mencela dalam canda. Kemarin, kita masih bisa menikmati hangatnya peppermint tea.
Namun ketika sudah tiba waktunya, di saat kata sudah lagi tak punya makna. Di saat kata tak lagi mewakili hati kita. Di saat tak ada lagi cerita  yang sanggup mengundang tawa. Di saat keheningan menghangatkan kebersamaan kita. Di saat amarah tak sanggup lagi saling mengalah.
Dan pada akhirnya, hari ini aku pun masih sanggup melangkahkan kakiku, berjalan menjauh, menjauhkan langkah kakiku dari langkah kakimu.  Hari ini, aku masih sanggup tertawa, menertawai setiap tingkah konyolku saat aku bersamamu.  Hari ini, aku masih bisa meneguk hangatnya peppermint tea di tengah dinginnya hatiku. Di tengah rintik hujan di depan mataku, di tengah rintihan luka di lubuk hatiku.